Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 17:20:45【Sehat】547 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(959)
Artikel Terkait
- Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka
- CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
- Pimpinan MPR dukung penanganan krisis iklim jadi prioritas nasional
- Halalicious Food Festival sajikan aneka produk halal dan ajang edukasi
- 1.938 pelajar di pulau penyangga Batam mulai dapat MBG
- Puluhan tenaga SPPG di Semarang dilatih pengelolaan pangan halal
- Wamen PPPA harap hasil kebun di Gorontalo bisa dukung program MBG
- Gubernur Kalsel minta SPPG perhatikan kebersihan cegah keracunan MBG
- SPPG Polri di Palmerah siap beroperasi
- Kemendag: Perlakuan udang terkontaminasi radioaktif dibahas intensif
Resep Populer
Rekomendasi

Mahasiswa UNP berhasil cipngakan tablet kunyah ekstrak rumput banto

Pesawat Smart Air tergelincir saat mendarat di lapangan terbang Tiom

50 korban kebakaran rumah di Tambora Jakbar mengungsi

SPPG Jatijajar jadi model dapur MBG inklusif dan peduli lingkungan

Bea Cukai perketat pengawasan cegah masuknya durian ilegal Malaysia

DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten

Pesawat Smart Air tergelincir saat mendarat di lapangan terbang Tiom

Riset: Kril Antartika enggan konsumsi makanan bermikroplastik